Wednesday, May 15, 2019

Riset : 1 dari 4 Remaja Melakukan Sexting di Usia 18 Tahun



Seks teks atau biasa disebut SEXTING merupakan pertukaran pesan digital yang mengandung hal-hal berbau seksual dalam bentuk teks atau gambar. Tim profesor psikologi dari University of Calgary akhirnya menyimpulkan bahwa sexting sudah menjadi bagian normal dari pengalaman remaja.
Buktinya, 1 dari 7 remaja diketahui pernah mengirimkan sexting, sementara 1 dari 4 remaja mengaku telah menerima sexting. Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 110 ribu remaja berusia 11 hingga 18 tahun di seluruh dunia.
“Smartphone memberikan akses mudah pada perilaku seperti ini, sehingga semakin banyak orang yang melakukannya. Namun, meski smartphone mempermudah aksesnya, enggak mudah bagi kalangan remaja untuk mengakses dan menciptakan konten seksual secara online,” tutur Madeleine Mason, psikolog kencan, dikutip dari CNN.
Selain itu, para remaja juga diketahui meneruskan pesan seks yang mereka terima tanpa izin dari pengirim asli. Sekitar 1 dari 10 remaja telah mengirim sexting dengan cara ini. Karenanya, kondisi ini memicu kekhawatiran tentang jumlah gambar enggak pantas atau pesan berbau seksual yang bisa beredar di kalangan remaja tanpa sepengetahuan si pengirim.
Meski sudah melakukan beberapa upaya untuk menekan kasus ini di kalangan remaja, namun hasil yang diperoleh enggak sesuai harapan.
Salah satu faktor penghambatnya adalah dengan adanya media dan aplikasi sosial seperti WhatsApp dan Snapchat yang membuat proses pengiriman pesan atau gambar antar kelompok jadi lebih mudah, murah, dan cepat.
“Banyak anak yang enggak sadar bahwa kegiatan sexting ini merupakan tindak pidana yang bisa memberi risiko dari tindakan mereka ini. Sexting dan menyebarkan gambar yang enggak pantas adalah pelanggaran yang dilakukan remaja berusia di bawah 18 tahun," jelas Dr Samantha Pegg, dosen senior di Nottingham Law School.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa semua pihak, mulai dari mereka yang mengambil hingga yang menyebarkan gambar enggak pantas bisa disebut sebaga
i pelanggar hukum.

Friday, May 10, 2019

Perkenalan Doloe Guys

Tahun 2010-2011,,
Seks sejak dulu dianggap tabu untuk diperbincangkan oleh banyak orang, bahkan sampai sekarang pun masih ada segelintir orang yang nggak mau membahas permasalahan yang satu ini. Padahal, bicara tentang seks nggak melulu membahas seputar hubungan intim antara laki-laki dan perempuan.
Pendidikan seks pertama kali pada anak sebenarnya sangat penting untuk diberikan dan memang sebaiknya orangtua yang menyampaikannya. Namun, ternyata pendidikan seks kebanyakan diperoleh sendiri dari teman-teman di sekolah ataupun kampus-kampus. Ini terjadi pada semua anak muda  kali. “Saya tahu tentang seks dari teman-teman. Saya coba cari tahu sendiri dan orangtua sama sekali nggak pernah menyinggung tentang ini di rumah, ucap kebanyakan anak muda di jaman itu. 
Arus komunikasi saat ini sudah nggak bisa dibendung dan sama sekali jauh berbeda dengan 20 tahun yang lalu. Berbagai informasi bisa dengan mudah didapatkan oleh anak-anak kecil zaman sekarang melalui handphone, televisi, internet, dan media cetak lainnya. “Sekarang kita sudah nggak bisa membendung semua informasi yang masuk karena zaman anak zaman sekarang lebih pintar dan lebih mau tahu. Saya lebih baik nggak menutup-nutupi tentang seks pada anak saya. Sebaiknya mereka tahu langsung dari orangtua di rumah daripada mencari tahu sendiri di luar. Ujar kebanyakan orang tua saat itu. 

Berikut pengalaman salah satu anak ABG jaman itu,,